Menurut Sandi, dirinya baru mengetahui soal paradise paper dari pemberitaan di media massa.
"Nanti saya akan gali lagi," katanya di Balai Kota Jakarta, Senin (6/11).
Meski begitu, Sandi enggan berkomentar banyak soal data terduga pengemplang pajak yang menyeret namanya tersebut. Dia hanya mengatakan akan menelusuri lebih jauh soal kabar itu.
Paradise Paper juga menyebut nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang disebut merupakan direktur dan deputi pimpinan dari perusahaan NERL yang terdaftar di Bermuda. Perusahaan itu teregistrasi pada 2001 dan masuk daftar debitur buruk berdasarkan catatan Appleby yang dikutip International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).
Sebanyak 13,4 juta data diungkap dalam investigasi yang kali ini menyasar firma penyedia layanan offshore bernama Appleby, yang beroperasi di Bermuda, dan firma lainnya bernama Asiaciti.
Data ICIJ, sebanyak 120 nama politikus dan pemimpin dunia di antaranya Ratu Elizabeth II hingga PM Kanada Justin Trudeau. Ada pula nama tokoh dari Indonesia yakni Hutomo Mandala Putra, Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto), dan Prabowo Subianto.
Namun ICIJ menjelaskan ada legitimasi penggunaan perusahaan offshore. Nama Ratu Elizabeth dikaitkan dengan uang 10 juta Poundsterling yang ditanamkan di luar negeri. Dana itu ditanam di Cayman Island dan Bermuda. Meski tidak ada keterangan bahwa sang ratu telah mengemplang pajak. Selain itu, ada pula nama Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.
[wah]
BERITA TERKAIT: