"Orang Indonesia sendiri harus pilih orang yang jujur. Mungkin kalau sistem pemilihan presidennya diganti janji-janji reformasi bisa terpenuhi," kata Harry Poeze dalam percakapan dengan
Kantor Berita Politik RMOL, di kampus Universitas Leiden, Belanda, akhir pekan lalu.
Untuk konteks jalannya pemerintahan saat ini menurut Poeze, Presiden Jokowi harus mencari orang yang benar-benar mendukungnya sehingga harapan-harapan dari janji-janji reformasi tersebut dapat terlaksana.
Dia mengingatkan, sebagai negara demokrasi terbesar bersama dengan negara seperti India, Poeze berpendapat, Indonesia harus berhati-hati agar tidak mengalami setback. "
Ada harapan Presiden Jokowi dapat memainkan peranannya,’’ ujar Poeze.
Di sisi lain sebagai sejarawan, dia menekankan Indonesia membutuhkan tokoh-tokoh yang tidak alergi terhadap sejarah bangsanya sendiri. Menurutnya, studi yang serius dalam mencapai obyektivitas sejarah masih mengalami banyak halangan.
"Percobaan untuk menulis ulang sejarah Indonesia masih berjalan dengan banyak tekanan," sambung Poeze.
Dia menambahkan, terhadap upaya penulisan ulang sejarah Indonesia masih banyak pejabat Indonesia yang ber-mindset seperti Soeharto. Sejauh ini, kata Poeze, baru Gus Dur yang jujur dan berani membuka sejarah Indonesia ke arah yang obyektif.
[wid]
BERITA TERKAIT: