Tema inilah yang menjadi sorotan utama pada diskusi yang dilaksanakan oleh Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Sumatera Utara, di Amaliun Food Court Medan, Sumut Rabu (21/17).
Hadir sebagai pembicara diskusi tersebut seluruh ketua umum OKP Cipayung Plus.
Dalam diskusi tersebut, dicari sosok pemimpin tokoh reformasi alumni OKP Cipayung Plus. Nama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi salah satu nominator yang dianggap mampu melakukan konsolidasi kebangsaan.
Ketua PKC PMII Sumut Boby Niedhal Dalimunthe, mengatakan Cak Imin yang saat ini menjabat Ketua Umum PKB, adalah mantan Ketua Umum PB PMII dan juga terlibat langsung dalam proses reformasi 1998.
"Cak Imin cakap dan layak untuk diusung," ujarnya.
Menurut Ketum Badko HMI Sumut, Septian Fujiansya Chaniago, jika melihat rekam jejak Cak Imin, kebijakannya sangat banyak mempengaruhi perubahan sistem politik Indonesia, sehingga potensi dijegal lawan sangat besar.
"Kontribusi Kelompok Cipayung sangat penting, pastinya kita memiliki peluang besar memimpin bangsa, kita tidak hanya ada pasca reformasi, jauh sebelum reformasi kita sudah banyak berbuat," ungkapnya.
Charles Munthe sebagai Ketum KORDA GMNI Sumut mengungkapkan Cak Imin adalah sosok penggerak aktivis yang inspiratif.
"Hubungan kader NU dengan Soekarno sangalah dekat, maka hubungan kami dengan NU bukanlah hal yang baru," imbuhnya.
Sementara Ketum DPD KAMMI Sumut Supandi mengatakan kepemimpinan masa depan harus lahir dari kalangan aktivis, muda dan masih enerjik, bukan hanya hebat di dunia akdemik, namun juga suskes di politik.
Terakhir, Ketum DPD IMM Sumut Budi Setiawan dan Ketum PW HIMMAH Sumut Nurul Yakin Sitorus menyampaikan bahwa pemimpin masa depan harus sederhana, lahir dari kalangan santri dan berpengalaman serta dapat merekatkan berbedaan suku dan agama di Indonesia.
[rus]
BERITA TERKAIT: