Video Kampanye Ahok Seperti Pabrik Kecemasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 11 April 2017, 16:03 WIB
Video Kampanye Ahok Seperti Pabrik Kecemasan
Video #BeragamItuBasukiDjarot
rmol news logo Isi video kampanye terbaru dari pasangan Pilkada Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), dinilai berlebihan dan tidak sesuai fakta.

"Vdeo itu berlebihan. Menggambarkan sesuatu yang tidak ada dan tidak terjadi sebenarnya," kata Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4).

Konten lengkap dari video tersebut bisa dilihat di situs Youtube dengan judul  #BeragamItuBasukiDjarot. Video tersebut pertama kali diunggah Ahok sendiri ke akun media sosialnya pada 8 April 2017.

Segmen paling kontroversial dari video itu berisi adegan sekelompok orang berpakaian khas muslim berteriak-teriak marah dengan latar belakang spanduk bertuliskan "Ganyang Cina".

Fahri menyebut video tersebut malah menimbulkan ketakutan tersendiri kepada warga Tionghoa. Ia menyebutnya seperti pabrik kecemasan.

"Ini seperti pabrik kecemasan. Mereka meraup keuntungan dari kecemasan ini dan itu menyedihkan," tuding Fahri.

Fahri berharap bangsa Indonesia bisa tetap rukun dan dewasa apapun hasil putaran final Pilkada Jakarta 19 April mendatang.

Diketahui, Ahok-Djarot baru saja merilis sebuah video kampanye untuk menyongsong hari pencoblosan Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua pada 19 April mendatang. Video tersebut kemudian diunggah Ahok ke akun Twitter miliknya pada 9 April.

Video itu juga diisi dengan suara pidato Djarot saat "Konser Gue 2" pada Februari lalu. "Saudara-saudaraku, seluruh warga Jakarta, waktu sudah mulai dekat. Jadilah bagian dari pelaku sejarah ini dan akan kita tunjukkan bahwa negara Pancasila benar-benar hadir di Jakarta," ujar Djarot dengan nada menggebu.

Suara Djarot tersebut berlatarkan adegan pebulutangkis Indonesia beretnis Tionghoa yang tengah berlaga dan adegan-adegan lainnya dari anak-anak muda yang memakai pakaian adat dari berbagai suku. Video itu juga menyelipkan adegan seorang keluarga yang sedang menonton tayangan sekelompok pria berpeci yang tengah berdemonstrasi di televisi.

Di akhir video, suara Djarot kembali muncul. "Siapapun kalian, apa agama kalian, apa suku kalian, dari mana asal-usul kalian, saudara-saudara semua adalah saudara kita sebangsa dan setanah air dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama," kata Djarot. Video kampanye itu pun ditutup dengan jargon "19 April 2017 Pilih Keberagaman".  [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA