Di sela wayangan dengan Lakon Dewa Ruci Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah I (Jawa Sumatera) Nusron Wahid, menanyakan kepada Ki Enthus yang tengah asik memainkan wayangnya. Nusron mengatakan bagaimana pendapat sang dalang tentang pilkada DKI yang sekarang banyak memakai fitnah dan isu SARA untuk menyerang lawan politik.
Ki Enthus pun mengatakan bahwa sikap tenang adalah jawaban paling tepat yang dilakukan Ahok-Djarot. Sebab jangankan manusia biasa, Nabi Muhammad SAW pun diuji dengan macam-macam perlakuan kasar dan tak terpuji ketika menyebarkan kebaikan.
"Jadi kalau difitnah dan dijelek-jelekkan, maka itu justru akan menambah kuat pasangan Ahok-Djarot," kata Ki Enthus di kantor DPP PDI Perjuangan, Minggu dinihari (9/4).
Nusron juga bertanya kepada Djarot soal bagaimana sebenarnya program-program yang dijalankan di DKI Jakarta, khususnya terkait Kartu Jakarta Pintaruntuk kalangan santri. Menjawab pertanyaan ini, Djarot menjelaskan bahwa KJP Santri memang susah disiapkan. Dalam KJP Santri ini nantinya para orang tua yang menyekolahkan anaknya di madrasah dan pondok pesantren di luar Jakarta akan mendapat KJP Santri juga sama seperti KJP.
"KJP hingga saat ini sudah terbukti meng-cover 535.000 anak-anak pelajar di Jakarta. Selain tidak usah bayar biaya sekokah, para siswa juga tiap bulan meng-cover kebutuhan gizi dan lainnya. KJP kepada siswa SMA juga ada, yakni mencapai 630.000 sma 640.000 SMK. Ada juga beasiswa bagi mahasiswa yang tak mampu dengan nominal Rp18 juta lebih setahun," kata Djarot.
Nusron kemudian kembali bertanya kepada Djarot, bagaimana nasib para pengurus masjis, imam masjid, muadzin, dan para marbot Masjid? Apakah ada perhatian dari Ahok-Djarot saat ini dan jika nanti sudah terpilih menjadi kepala daerah?
Djarot menjawab bahwa pengurus masjid dan marbot Masjid akan memperoleh tambahan pendapatan. Mereka juga akan diumrohkan.
[ian]
BERITA TERKAIT: