Lokasi Jumpa Pers Kapolri Era Presiden SBY Masih Sepi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 23 Februari 2017, 10:36 WIB
Lokasi Jumpa Pers Kapolri Era Presiden SBY Masih Sepi
Foto/RMOL
rmol news logo Rencana mantan Kapolri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri yang akan memberikan keterangan terkait kasus Antasari Azhar, masih simpang siur.

Pasalnya, belum ada agenda yang pasti terkait rencana Bambang memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan yang menjebloskan mantan ketua KPK itu ke penjara.

Sebelumnya, sejumlah pesan berantai via aplikasi WhatsApp (WA) sudah menyebar sejak kemarin.

Salah satunya berbunyi, "Teman-teman, sekadar info. Keterangan pers Pak Bambang Hendarso pada hari Kamis, 23 Februari 2017 pukul 09.30 WIB. Bertempat di kantor PP (Persatuan Purnawirawan) Polri, Jalan Prapanca Dalam VI, No. 9, Jakarta Selatan."

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di PP Polri, sejumlah wartawan bersiap meliput konferensi pers Bambang. Namun, wartawan yang mendatangi lokasi tersebut kecewa karena tidak ada aktifitas konferensi pers di sana.

Bambang sendiri belum memberikan respon terkait agenda tersebut, saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Kemarin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sempat mengatakan jika Bambang akan menggelar konferensi pers terkait kasus Antasari, hari ini.

"Pak Bambang Hendarso beserta para penyidiknya akan membuat keterangan resmi mengenai itu (kasus Antasari)," kata Tito saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR di gedung DPR, Senayan, Rabu (22/2).

Untuk diketahui Bambang Hendarso menjabat Kapolri pada periode 1 Oktober 2008 hingga 22 Oktober 2010. Tepat saat kasus yang menjerat Antasari menghebohkan masyarakat, Maret 2009.

Antasari sendiri telah melaporkan kembali kejanggalan kasus yang menyeretnya ke Bareskrim Polri, Selasa (14/2) lalu.

Terkait kronologi kasus yang dilaporkan, Antasari mengungkapkan terkait dugaan penetapan tersangka palsu. Antasari melapor dengan Pasal 318 KUHP juncto Pasal 417 KUHP juncto Pasal 55.

Mantan Kajari Jakarta Selatan itu juga menjadi Whistle Blower terkait kasusnya dengan menyebut nama-nama kondang yang diduga terlibat. Mulai dari CEO MNC Group Harry Tanoe hingga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY sendiri membantah hal tersebut dan melaporkan balik Antasari atas pernyataan fitnah. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA