Bukan Harus Impor Profesor Untuk Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Rabu, 01 Februari 2017, 08:23 WIB
Bukan Harus Impor Profesor Untuk Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi
Ilustrasi/Net
rmol news logo . Komisi X DPR menyoroti rencana Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mendatangkan guru besar (profesor) dari luar negeri untuk mengajar di Indonesia. Bahkan, kalangan Perguruan Tinggi Negeri kurang merespon rencana itu.

"Pendidikan Tinggi Indonesia memang butuh percepatan kualitas, tapi tentunya tidak dengan mengimpor guru besar dari luar," tegas Wakil Ketua Komisi X DPR Sutan Adil Hendra, Rabu (2/1).

Apalagi, tambah Sutan, rencana mendatangkan profesor tersebut hanya untuk waktu setahun dengan memanfaatkan dana yang ada di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Bahkan, rencana itu juga bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan analisa data dosen, termasuk meng-upgrade jurnal nasional menjadi jurnal internasional.

"Dari argumen awal, pihak Kemenenristekdikti menjelaskan impor profesor ini tidak terkait langsung dengan pembenahan manajemen dan pembelajaran kampus, tapi mereka dijadikan konsultan akreditasi jurnal internasional," imbuh politisi Partai Gerindra itu.

Jika alasan impor profesor hanya sebatas itu, Sutan menyarankan pemerintah lebih baik fokus membantu para doktor di seluruh Tanah Air untuk meraih predikat guru besar dengan jalan menyiapkan dana penelitian yang memadai.

"Selama ini, penelitian dosen kita tidak bisa optimal karena terkendala dana. Akibatnya banyak penelitian yang kurang serius dijadikan sambilan atau sebatas persyaratan akademik untuk kepangkatan atau gelar," jelasnya.

Sutan menilai, jika riset tidak dianggap menjanjikan, maka akan sulit untuk membentuk budaya riset yang berkualitas, meskipun mahasiswa diajarkan alat analisa data yang canggih dan terbaru oleh para dosen.

"Lingkungan dan budaya risetnya yang seharusnya kita tumbuhkan," tukas Legislator asal dapil Jambi itu.

Diketahui, Menristekdikti Mohamad Nasir mewacanakan masuknya 500 profesor dari luar negeri sebagai pemicu suasana akademik di segala aspek pada perguruan tinggi dalam negeri. Sejumlah PTN menyambut positif dan negatif rencana tersebut. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA