Demikian dikatakan pengamat politik tata negara Universitas Al-Azhar Rachmat Bagdja dalam dialog Empat Pilar MPR di komplek parlemen, Jakarta, Senin (7/11).
"Dalam BPUPKI ada NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah, Al-Irsyad dan lain-lain yang mewakili umat Islam. Jadi, Bhinneka Tunggal Ika sudah selesai tahun 1945, maka dalam perjalanan kebangsaan ini sudah tidak ada lagi masalah kebangsaan," jelasnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, kelompok kanan mendirikan partai berbasis Islam, kelompok tengah mendirikan Golkar, dan yang kiri bergabung dalam PDI.
"Ketiga kelompok itu sama-sama sebagai pendiri bangsa dan negara ini. Tapi, kita harus mengakui jika dalam demo 4 November itu memang ada pengikut Abu Jibril dan kelompok lain," beber Rachmat.
Menurutnya, kelompok-kelompok itu tidak sejalan dengan pemerintah. Dan bahkan tidak mengakui Indonesia sebagai negara Pancasila.
"Tapi mereka juga ingin bertemu dengan Presiden Jokowi," kata Rachmat.
[wah]
BERITA TERKAIT: