Menapak Tilas Kimilsunglia Pemberian Presiden Soekarno

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Sabtu, 08 Oktober 2016, 15:30 WIB
Menapak Tilas Kimilsunglia Pemberian Presiden Soekarno
Foto/RMOL
rmol news logo . Delegasi panitia persiapan hari menghormati orang-orang besar Gunung Paektu dari berbagai kawasan di belahan dunia menapak tilas sejarah bunga Kim Il Sung di Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/10).

Rombongan yang berjumlah 20-an orang itu bertolak dari The Park Lane Hotel yang berada di Kasablanca tepat pukul 07.00. Setelah menembus kemacetan ibukota dan menempuh perjalanan selama 60 menit, rombongan akhirnya tiba di Kebun Raya Bogor.

Mereka antusias mencari kebun anggrek setiba turun dari bus. Di Taman Anggrek, rombongan ‎langsung menyerbu tanaman anggrek yang berwarna merah muda. Sesaat mereka nampak mengabadikan momen ini dalam sebuah gambar di ponsel masing-masing.  

Setelah itu, rombongan kemudian menuju ruangan yang dipenuhi gambar-gambar saat Presiden Soekarno memberikan bunga anggrek merah ke Pemimpin Abadi Korea Utara Kim Il Sung‎. Di bawah poto Soekarno dan Kim Il Sung itu, para delegasi berdiri berdampingan untuk mengabadikan gambar.

Usai dari Taman Anggrek, para delegasi dibawa ke monumen penyerahan bunga anggrek dari Soekarno ke Kim I Sung.‎ Monumen yang terletak sekitar 100 meter dari Taman Anggrek ini merupakan tempat Soekarno memberikan bibit anggrek kepada Kim Il Sung pada 13 April 1965.

Bunga yang kemudian di Korea Utara disebut sebagai Kimilsunglia ini menjadi hiasan utama ‎di setiap perayaan ulang tahun Kim Il Sung yang jatuh setiap tanggal 15 April.

Dari monumen ini, para delegasi kemudian diajak berkeliling Kebun Raya menggunakan bus wisata. Dipandu Sekretaris Perhimpunan Korea Utara-Indonesia, Teguh Santosa, para delegasi nampak antusias mengamati berbagai tumbuhan di Kebun Raya. Mulai dari tumbuhan yang berumur ratusan tahun, hingga tumbuhan langka dari berbagai negara. Masing-masing tumbuhan itu dijabarkan asal usulnya oleh Teguh Santosa.

Para delegasi semakin antusias saat Teguh membawa mereka mengunjungi Taman Meksiko. Taman ini menarik para delegasi bukan hanya karena aneka tumbuhan kaktus yang memenuhi taman, melainkan ada delegasi yang berasal dari Meksiko bernama Jesus Antonio. ‎Selepas dari Taman Meksiko, rombongan kemudian menuju bus dan kembali ke hotel.  

‎Dijabarkan Dubes Republik Rakyat Demokratik Korea HE. An Kwang Il‎ bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menapak tilas kerja sama hubungan Indonesia-Korea Utara yang terjalin sejak masa Soekarno.

"Kalau berbicara persahabatan antara Indonesia dan Korea Utara sudah terjalin sejak masa kepresidenan Soekarno. Tahun 1965, presiden kami Kim il Sung dan Jenderal Kim Jong Il pergi besama mengunjungi Indonesia untuk melakukan pembahasan bilateral. Di kunjungan itu juga Presiden Soekarno memberikan bunga Kimilsunglia," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/10).‎

Adapun para delegasi panitia persiapan Pertemuan 2017: Menghormati Orang-orang Besar Gunung Paektu tersebut antara lain Raymond Ferguson panitia persiapan dari kawasan Asia Pasific, Peter Wilson dari kawasan Oceania, Anders Kristensen dari kawasan Eropa, Yahya Khairollah dari Kawasan Arab, Nigatu Dagnachew Cherinet dari Kawasan Afrika, Jesus Antonio dari Kawasan Amerika Latin serta beberapa perwakilan lain dari beberapa negara dan Korea Utara.

Sementara acara napak tilas orang-orang besar Gunung Paektu sendiri direncanakan akan dilakukan pada Bulan Agustus tahun 2017. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA