Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sandiaga Dan Anies Bisa Jadi Penantang Kuat Bagi Ahok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 21 September 2016, 19:35 WIB
Sandiaga Dan Anies Bisa Jadi Penantang Kuat Bagi Ahok
rmol news logo Meski popularitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menurun, namun dia masih unggul di banding sejumlah tokoh yang disebut-sebut bakal maju pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta berdasarkan pantauan di media online maupun di media sosial.

Berdasarkan temuan Indonesia Indicator (I2), perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan software AI (Artificial Intelligence), Ahok masih menjadi magnet terbesar di media online. Sepak terjangnya,  baik yang pro maupun yang kontra, dimuat di media hingga rata-rata 8.000 pemberitaan setiap bulannya.

Sementara sentimen negatif yang dimunculkan sepanjang sebulan terakhir mencapai 21 persen. Situasi sentimen negatif itu, sudah menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 26 persen.

"Meskipun dari sisi tren popularitas dalam pantauan intelijen media, Ahok terlihat menurun, namun posisinya sebagai calon gubernur masih kuat, yakni 52 persen dalam sebulan," jelas Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang, dalam keterangannya (Rabu, 21/9).

Sejauh ini, kata dia, belum terlihat penantang yang cukup kuat. Sandiaga Uno, yang digadang-gadang partai Gerindra, hingga saat ini mencapai 21 persen. Posisi Sandiaga terus merangkak naik, meski belum menyamai Ahok. Sementara itu, nama yang lain seperti Yusril Ihza Mahendra 10 persen, Tri Rismaharini 13,72 persen.

Popularitas Ahok juga terlihat di media sosial. Rustika mengungkapkan, pada 1 hingga 20 September 2016, ada sebanyak 371.674 tweet dari 120 ribu akun tentang sosok Ahok di media sosial. "Sebanyak 24.338 tweet menunjukan emosi Trust terhadap sosok Ahok. Makna dari emosi ini adalah kepercayaan netizen terhadap kemampuan Ahok, diiringi harapan, serta kegembiraan netizen agar Ahok kembali maju di Pilkada 2017," ujar Rustika.

Menurut Rustika, di media sosial Twitter sosok Ahok direspons positif. Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan dominasi emosi Trust, Anticipation, Disgust, Joy dan Surprise.  "Anticipation di sini diartikan bahwa netizen tengah memantau terhadap perkembangan terhadap pencalonan Ahok. Netizen terlihat lebih hati-hati dalam menanggapi. Mereka mendukung Ahok, sekaligus ekspresi kegembiraan juga muncul," ungkapnya.

Sedangkan, papar Rustika, Emosi amarah terhadap sosok Ahok mencapai 6.154 tweet. Sedangkan emosi sedih dan takut ditemukan kecil. Dari sisi demografi, lanjut Rustika, Ahok direspons oleh masyarakat muda di bawah 35 tahun sebanyak 44 persen, 67 persennya pria.

Sementara itu, media sosial pada Sandiaga Uno relatif kecil pada emosi amarah. Sebanyak 22.500 ribu tweet dari 14.026 akun yang ditujukan pada Sandiaga Uno didominasi oleh emosi trust-dukungan untuk maju sebagai cagub, dan anticipation (kehati-hatian). Hashtag terbesarnya #CagubAndalanGue.

Sementara itu, masuknya nama Anies Baswedan dalam kancah pilkada DKI yang baru saja dimunculkan menjelang pengumuman cagub dari PDI Perjuangan mendapatkan respons positif di publik. Apabila Sandiaga dan Anies Baswedan muncul maka publik akan kembali menemukan penantang kuat bagi Ahok.  [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA