"Kita belum pernah mendiskusikan apapun (soal) Sri Mulyani," kata Zainuddin kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9).
Zainuddin mengatakan partainya tidak akan mendikte Jokowi soal siapa calon yang cocok mendampinginya sebagai cawapres di Pilpres. Memang Golkar sudah memutuskan akan mencalonkan Jokowi sebagai capres, berdasarkan keputusan Rapimnas I Golkar yang digelar akhir Juli 2016. Namun urusan siapa cawapres yang akan diusung, katanya, hingga saat ini belum pernah dibahas secara resmi di DPP.
Dengan tegas, Zainuddin menyebut usulan Sri Mulyani sebagai calon wakil Jokowi bukan sikap resmi partai tapi hanya sikap politik perseorangan kader.
"Itu suara perorangan, jadi silahkan saja. Tapi saya sebagai pengurus DPP Golkar belum pernah membahas soal itu," katanya.
Kalaupun dibahas, dirinya mengakui tidak setuju dengan usulan tersebut. Alasannya adalah memberikan kebebasan kepada Jokowi untuk memilih sendiri pendampingnya.
"Saya akan tidak setuju mencarikan wapres untuk Pak Jokowi. Silahkan beliau cari sendiri, tidak boleh mendikte Jokowi. Seandainya pun beliau sudah kita calonkan sebagai presiden maka biarkan lah beliau yang memilih siapa yang paling cocok untuk wakilnya," tukasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: