Kemarin, Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menyebut gagasan membangun sekolah parlemen akan mudah menimbulkan kesalahpahaman masyarakat.
Kini giliran Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, yang menanggapi sinis wacana itu. Ia menilai lingkungan parlemen bukan lagi tempat untuk menimba ilmu, melainkan tempat untuk mengambil keputusan negara.
"Saya terus terang enggak setuju dengan gagasan sekolah parlemen, karena parlemen bukan tempat sekolah, DPR tempat mengambil keputusan. Tidak ada di seluruh dunia ini sekolah parlemen," ungkap Fadli di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/8).
Menurut dia, tempat belajar politik bagi para calon politikus ulung adalah partai politik. Di dalam mekanisme partai seseorang akan mendapatkan materi kaderisasi dan bekal pemikiran sesuai ideologi masing-masing partai.
"Belajar itu di universitas parpol, dalam sekolah kader. Paling penting sekolah yang ada di partai politik. Sekolah partai itu penting. Partai politik itu penggojlokan kaderisasi, pemikiran," pungkasnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengungkapkan bahwa masih banyak cara lain untuk meningkatkan kualitas anggota parlemen. Salah satu yang paling mudah adalah seminar politik.
"Kalau sekadar untuk meningkatkan hal-hal yang bersifat teknis, kan bisa digelar
workshop. Misalnya,
workshop bagaimana mengawasi anggaran, mengawasi pemerintah, pembuatan undang-undang," saran Fadli.
[ald]
BERITA TERKAIT: