PDIP Mainkan Politik Dua Kaki Di Pilkada Jakarta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 12 Agustus 2016, 11:41 WIB
PDIP Mainkan Politik Dua Kaki Di Pilkada Jakarta
Mega dan Ahok/Net
rmol news logo . Pernyataan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebut mendukung calon incumbent merupakan opsi pertama dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mengindikasikan PDIP ingin tetap menjaga momen supaya menjadi partai kunci.

Pasalnya, sebelumnya PDIP juga sempat melontarkan kekecewaannya kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tidak mau mengikuti proses penjaringan calon gubernur dari PDIP.

"Politik dua kaki yang sedang dimainkan oleh PDIP ini selain ingin tetap menjaga momentum juga ingin menunjukan kekuatan politiknya kepada partai-partai lain yang sebelumnya mewacanakan akan membentuk koalisi besar (Koalisi Kekeluargaan). Hal ini sangat wajar karena PDIP saat ini merupakan partai penguasa," kata pengamat politik dari Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman, Jumat (12/8).

Menurut Jajat, sebelum adanya pendaftaran resmi ke KPU fenomena seperti ini bakal terus terjadi, karena Pilkada DKI yang paling banyak disoroti publik, sehingga bisa dijadikan momen untuk menaikan popularitas partai. Namun, jika tidak pintar-pintar dalam memerankan peran justru akan mengikis kepercayaan publik kepada partai tersebut, karena akan dianggap plin-plan.

Ia menambahkan banyaknya opsi nama-nama yang bermunculan dalam bursa pencalonan membuat warga Jakarta akan lebih banyak pilihan dalam menentukan pilihan.

"Untuk itu bukan hanya visi misi dari para calon yang akan menentukan, namun track record dan sikap politik dari para calon juga akan menjadi pertimbangan warga Jakarta dalam menentukan pilihannya," tutup Jajat. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA