Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indonesia Tak Boleh Kalah Dari Teror Uang Tebusan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/febiyana-1'>FEBIYANA</a>
LAPORAN: FEBIYANA
  • Senin, 08 Agustus 2016, 17:32 WIB
Indonesia Tak Boleh Kalah Dari Teror Uang Tebusan
Hidayat Nur Wahid/Net
rmol news logo Pemerintah Indonesia harus segera mendesak kelompok separatis Filipina, Abu Sayyaf untuk membebaskan WNI yang disandera tanpa uang tebusan.

"Indonesia tak boleh kalah dari teror untuk bayar tebusan dan lain sebagainya," jelas Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid di kompleks MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/8).

Menurutnya, apabila pemerintah menuruti permintaan tebusan, maka akan menjadi peluang selanjutnya bagi para teroris kembali melakukan penculikan.

"Itu juga akan (jadi) alasan orang untuk menculik dalam kondisi apapun dan itu tidak boleh," tegasnya.

Terlebih, saat ini kondisi keuangan Indonesia yang tengah bergejolak dengan adanya kebijakan pemangkasan APBN akan berakibat buruk bagi perekonomian bangsa.

"Indonesia lagi kesulitan keuangan dan APBN dipangkas aja, masa dikasih ke para penculik," ujar Hidayat.

Oleh karena itu, diperlukan lobi yang efektif dengan pemerintah Filipina. Selain itu, operasi gabungan yang dibentuk saat ini tengah berjalan.

"Kalau jalur menteri gak mempan ya tinggal lewat kepala negara. Kesepakatan harus dilaksanakan. Kawasan itu ga bertuan, kalau dibiarkan mereka semakin nyaman lakukan kejahatan," demikian Hidayat.

Seperti diketahui, jumlah WNI yang disandera kelompok separatis Filipina Abu Sayyaf bertambah. Baru-baru ini, WNI bernama Herman bin Manggak juga ikutan disandera di kawasan Kinibatangan, Sabah, Malaysia, perbatasan laut Filipina.

Herman menambah barisan WNI yang disandera Abu Sayyaf. Sebelumnya ada 10 WNI yang disandera oleh anggota kelompok Abu Sayyaf hingga sampai saat ini belum juga dibebaskan. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA