Ia tidak peduli adanya aturan baru hasil revisi UU Pilkada, yang mengatur metode sensus untuk verifikasi dukungan kepada calon independen.
DPR RI menyatakan aturan baru itu sebagai perbaikan dari aturan sebelumnya demi memastikan tidak ada dukungan fiktif.
Menurut bakal calon gubernur inkumben itu, dikutip dari
RMOL Jakarta, relawannya di Teman Ahok berencana menggelar gerakan cuti sehari saat KPU menggelar verifikasi faktual.
Tujuannya agar dapat bersama-sama mendatangi Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari KPU untuk mengonfirmasi keabsahan dukungan.
"Sekarang lagi kumpulkan gerakan mau cuti hari biasa untuk datang ke PPS untuk mendaftar. Jadi sebelum diperiksa mereka mau daftar dulu nih," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/6).
Gerakan cuti sehari merespons aturan baru yang menyatakan pemilik KTP harus mendatangi sendiri PPS jika saat verifikasi faktual mereka tidak berada di alamatnya. Poster atau undangan berisi kampanye "Gerakan Cuti Demi Ahok" sudah diedarkan.
Dalam undangan itu bertuliskan "Yuk Sama-sama Repot, Yuk Sama-sama Cuti. Luangkan waktu ke PPS untuk verifikasi udah kepalang tanggung 2 kali bolak balik isi form, masak gara-gara nggak ikut verifikasi suara kita gugur? 1 hari siap repot, taruhannya 5 tahun. #GueSiapRepotDemiAhok".
"Nah sekarang kalau kayak gitu gimana? Ini kayak Bung Karno bilang, satu pemuda mengguncang dunia nih. Jadi ya sudah, mereka sudah mau bentuk tiap kelurahan mau hitung yang bisa datang dan mendatang," jelas Ahok.
[ald]
BERITA TERKAIT: