"Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia adalah kristalisasi ide, gagasan dan kehendak para Pendiri Bangsa yang dirumuskan oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang telah menyelenggarakan sidang yang pertama pada tanggal 29 Mei -1 Juni 1945," kata Ramli Kamidin dari Presidium Nasional KAHMI dalam Konpers di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta (Senin, 30/5).
Jumpa pers ini digelar alinasi ormas sosial keagamaan, pemuda dan mahasiswa dalam rangka persiapan panitia bersama peringatan Hari Lahir Pancasila. Acara ini dipimpin oleh Koordinator Panitia acara Indonesia Bersyukur Saefullah Yusuf dari PBNU dan dihadiri oleh Pimpinan Aliansi Ormas Sosial Keagamaan, Pemuda dan Mahasiswa, antara lain KH Said Aqil Siradj PBNU, Romo Prapto KWI, Jerry Sumampouw (PGI), Rusli (Walubi), Uung Sendana (Matakin), Ramli Kamidin (KAHMI), Ahmad Basarah (PA GMNI), Ayub Manuel (GMKI), Angelo Wake Kako (PMKRI), Pius Bria (GMNI), Adung Abdurrahman (GP Ansor), dan lain-lain.
Untuk pertama kalinya, jelas Ramli, Pancasila dipidatokan Soekarno, anggota resmi sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 sebagai jawaban atas pertanyaan Ketua Sidang BPUPKI, K.R.T Radjiman Wedyodiningrat tentang apakah dasar Negara Indonesia jika merdeka kelak. Pidato Soekarno yang sangat monumental berisi tentang lima dasar Indonesia merdeka yang diberi nama Pancasila. Pidato Soekarno tersebut kemudian diterima secara aklamasi oleh peserta sidang BPUPKI.
Selanjutnya Pancasila dibahas oleh Panitia Sembilan yang beranggotakan Ir. Soekarno, Muhammad Hatta, Muhammad Yamin, AA. Maramis, Achmad Soebardjo, KH. Wachid Hasyim, KH. Kahar Muzakir, H. Agoes Salim dan Raden Abikusno Tjokrosoejoso yang menghasilkan rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Kemudian melalui proses yang dialogis, akhirnya Pancasila mencapai rumusan finalnya pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sejak saat itulah Pancasila resmi menjadi dasar Negara Indonesia Merdeka hingga saat ini.
"Bahwa atas dasar fakta-fakta sejarah bangsa itulah, maka proses perumusan dan pembentukan Pancasila sebagai dasar negara, sejak dipidatokan Soekarno tanggal 1 Juni 1945, berkembang menjadi rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 oleh Panitia Sembilan hingga mencapai rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah sebagai satu kesatuan proses sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia merdeka oleh para Pendiri Bangsa Indonesia," ungkap ramli.
Setelah 71 tahun kelahiran Pancasila tanggal 1 Juni 1945 dan menjelang peringatan 71 tahun kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia, alinasi ormas sosial keagamaan, pemuda dan mahasiswa meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila melalui sebuah Keputusan Presiden. Keputusan Presiden tersebut melengkapi Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2008 yang telah menetapkan tanggal 18 Agustus 1945 sebagai Hari Konstitusi.
"Keputusan Presiden Joko Widodo tersebut akan menjadi sebuah keputusan bersejarah dan monumental bagi upaya bangsa Indonesia mengembalikan roh dan jiwa Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia yang harus terus-menerus dilestarikan dan diamalkan dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan," jelas Ramli.
Atas dasar itulah, sambung Ketua Presidium PMKRI Angelo Wake Koko , Aliansi Organisasi Kemasyarakatan Sosial Keagamaan, Pemuda dan Mahasiswa menyatakan ikrar dan sumpah setia untuk terus mengawal, mengamankan dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara yang final demi terciptanya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
"Akhirnya, sebagai wujud syukur dan terima kasih atas Peringatan 71 Tahun Hari Lahirnya Pancasila tersebut, kami telah membentuk Panitia Bersama Aliansi Ormas Sosial Keagamaan, Pemuda dan Mahasiwa yang akan menyelenggarakan kegiatan syukuran nasional yang kami beri tajuk Indonesia Bersyukur yang akan kami laksanakan pada hari Rabu, 1 Juni 2016 di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat," demikian Angelo.
[ysa]
BERITA TERKAIT: