Ia pun berniat menggugat pengembang reklamasi Pulau sampai Pulau E itu.
"Kalau Podomoro yang tulis seperti ini, aku akan gugat dia. Mesti jelas. Gila ditulis seperti ini. Ini betul-betul jahat," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (13/5).
Di dalam data tersebut tertera sejumlah proyek PT APL yang menjadi bagian kontribusi tambahannya. Beberapa di antaranya proyek Rusunawa Daan Mogot, pembeliaan furniture rusun, pembangunan pompa, dan penertiban Kalijodo. Salah satu contoh proyek merincikan biaya pembangunan Rusun Daan Mogot dengan nilai kontrak Rp 92 miliar.
Dari jumlah tersebut, PT APL sudah membayar Rp 84 miliar dengan sisa yang harus dibayar Rp 7 miliar.
Sebuah surat kabar nasional dalam laporannya pada Rabu (11/5), tentang diperiksanya Ahok, sapaan akrab Basuki, mengutip sumber anonim di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut, adanya timbal balik berupa pemotongan nilai kontribusi tambahan dengan dibiayainya proyek-proyek dalam data yang diperlihatkan.
"Kalau Tempo bilang ini sumber dari KPK, berarti KPK harus dicari siapa yang bocorin, saya akan cari (pembuat ya)," tegas Ahok.
Ia menduga bocoran data ini ada keterkaitan dengan Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017 yang akan diikutinya. Ada pihak tak ingin dirinya terpilih kembali.
"
Lu kalau
pengen banget gua enggak jadi gubernur,
lu enggak bisa lah. Gua enggak pernah mundur
digituin. Gua udah bilang, kalau cahaya fajar, rembang pagi,
lu enggak bisa tahan dia terang. Itu Ahok," ucap Ahok dengan nada tinggi kemudian bergegas masuk ke ruangannya
.[wid]
BERITA TERKAIT: