Demonstrasi Hari Ini Akumulasi Kemarahan Atas Kebijakan Ekonomi Liberal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 22 Maret 2016, 11:40 WIB
Demonstrasi Hari Ini Akumulasi Kemarahan Atas Kebijakan Ekonomi Liberal
ilustrasi/net
rmol news logo Terjadinya unjuk rasa besar-besaran oleh sekitar 5000 pengemudi taksi dan sopir angkutan umum lainnya di Jakarta hari ini adalah bentuk akumulasi kemarahan rakyat kecil.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Zainal Bintang, kepada redaksi beberapa saat lalu.  

"Mereka menentang transportasi online, sebenarnya lebih merupakan akumulasi atas kemarahan rakyat kecil akibat kebijakan ekonomi liberal (pasar bebas) pemerintah," ucap Bintang.

Regulasi kebijakan yang pro pasar dan liberalisme ini sudah berlaku baik di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono maupun Joko Widodo.

"Kebijakan ekonomi itu yang membuat mereka yang sudah kaya semakin kaya, padahal mereka minoritas. Sementara mereka yang miskin tambah dimiskinkan, padahal mereka mayoritas," jelasnya.

Jadi menurut Bintang, isu blokir atau tutup transportasi ilegal (online) oleh para sopir angkutan umum hanyalah pintu masuk dari mayoritas rakyat yang menderita oleh kebijakan liberalisasi ekonomi yang tidak memihak rakyat ekonomi lemah.

Dia juga menyebut, kemarahan rakyat kecil kepada negara atau pemerintah terbukti dengan keterlambatan Presiden dan Wakil Presiden menghadiri rapat di Kantor Kementerian PUPR pagi tadi.

"Fakta tingginya kemarahan rakyat kecil kepada negara dan pemerintah, buktinya rombongan Wapres pun dihadang pendemo," sindirnya. [ald]  

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA