Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pasundan yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Kajian Komunikasi dan Politik, Adiyana Slamet, memandang hal itu sebagai hal yang wajar.
"Karena merebut hati publik Jawa Barat itu butuh proses yang panjang. Itu buat meyakinkan masyarakat, siapa nanti calon yang menjadi pemimpin Jawa Barat," ujarnya, dikutip dari
RMOL Jabar, Rabu (2/3).
Secara khusus ia menyorot langkah DPD PDI Perjuangan Jabar yang mendorong kader terbaiknya, Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin atau lebih dikenal dengan nama TB Hasanuddin, untuk maju ke Pilgub 2018.
Menurutnya, PDIP menggunakan strategi komunikasi politik yang baik untuk memperkenalkan kandidat calon gubernur jauh-jauh hari sebelum tahapan resmi menuju Pilgub dimulai.
"Itu langkah yang bagus untuk PDIP, karena kebanyakan calon kepala daerah diumumkan mendadak. Namun, hal tersebut harus diimbangi dengan konsolidasi mesin partai dan sayap partai untuk coba melakukan gerilya politik ke masyarakat di 27 kabupaten dan kota," katanya.
Jika konsolidasi mesin partai dan gerilya politik itu terus dilakukan, dapat dipastikan calon yang dimajukan PDIP akan menuai popularitas dan elektabilitas yang baik.
[ald]
BERITA TERKAIT: