Hal itu dikatakan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot Dewa Broto, dalam diskusi "Alangkah Lucunya Sepakbola Kita", di Cikini, Jakarta, Sabtu (27/2).
"Kami sangat serius mencabut. Kami enggak ingin terbelenggu dengan masalah PSSI, masalah kami banyak. Asian Games, Moto GP, F1, dan dalam dua tahun terakhir kita benar-benar paceklik (prestasi)," ujar Gatot.
Dia tegaskan, pemerintah tidak mau terbelenggu polemik pembekuan PSSI. Karena itu, cepat atau lambat masalah ini harus diakhiri.
Menyinggung sempat beredarnya informasi beragam soal rencana mencabut pembekuan PSSI, Gatot mengaku sangat menghormati Ketua Tim Adhoc PSSI, Agum Gumelar, yang mengklaim bahwa pemerintah akan mencabut pembekuan.
Gatot tidak menuduh Agum Gumelar salah mengartikan hasil pertemuan dengan Presiden, Wapres dan Menpora di Istana Presiden pada Rabu lalu. Namun, ia mendapat informasi berbeda dari Menpora dan Sekretaris Kabinet.
"Pak Agum tidak salah, betul 100 persen. Saya katakan Bapak enggak perlu ke dokter THT, bapak benar. Hanya saja saya mendengar dari Menpora bahwa ada perintah presiden agar dikaji rencana pembekuan itu. Seskab juga katakan hal sama," terangnya.
Dia terangkan bahwa laporan Kemenpora terhadap rencana pencabutan pembekuan sudah sempat dilaporkan ke Presiden Jokowi pada Kamis petang lalu. Namun, pihak Istana meminta laporan tersebut lebih dilengkapi.
"Apakah (rencana mencabut pembekuan) ini angin sorga saja? Tidak, karena di depan kita banyak event internasional. Kita ingin segera berlaga. Sepakbola jadi favorit dan brandingnya Indonesia, maka itu harus jadi fokus," kata Gatot.
[ald]
BERITA TERKAIT: