"Yang tidak jelas memang pemerintahan sekarang. Dulu jelas, kalau A bilang A, kalau B bilang B," tegas Menpora era Presiden SBY ini dalam diskusi "Alangkah Lucunya Sepakbola Kita", di Cikini, Jakarta, Sabtu (27/2).
Tudingan Roy Suryo itu terkait sikap pemerintah terhadap polemik pembekuan PSSI.
Ia berangkat dari pertemuan Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Tim Adhoc PSSI Agum Gumelar, di Istana Negara, Rabu (24/2), yang memunculkan kesimpangsiuran berita.
Agum mengklaim, ada perintah presiden kepada Imam untuk segera mencabut SK Pembekuan PSSI.
Sementara Imam, menegaskan bahwa perintah presiden kepadanya hanya untuk membuat kajian rencana pencabutan SK Pembekuan, bukan melakukan pencabutan. Apapun keputusannya tergantung kajian yang dilakukan.
"Kita enggak usah kembali ke belakang, enggak usah debat siapa yang benar di antara empat tokoh kemarin. Kasihan Pak Agum sudah sangat senior, diping-pong sana sini," ucapnya.
Menurut Roy, kata kuncinya adalah niat mencabut atau tidak. Ia tak setuju jika pemerintah hanya mengatakan sedang melakukan pengkajian.
"Kalau tidak mau, katakan ke rakyat sejujurnya kami enggak mau cabut. Jangan dikasih PHP (pemberi harapan palsu). Kalau memang tidak niat mencabut, katakan tegas," tegasnya.
Dia juga menyindir Presiden Jokowi yang dalam beberapa kesempatan mengatakan polemik PSSI akan diselesaikan dalam waktu segera. Padahal, kenyataan di lapangan bertolak belakang.
"Itulah gaya sangat bagus presiden kita, bicara A nyatanya B. Jadi tolong pemerintah tegas saja," tekannya lagi.
[ald]
BERITA TERKAIT: