Ketidakjelasan sikap Jokowi akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin menangguk untung dengan menjual-jual nama pemimpin Indonesia.
‎Demikian disampaikan Sekjen Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Sya'roni kepada redaksi (Minggu, 20/1).‎
Pernyataan tersebut disampaikan ‎Sya'roni menanggapi pertemuan ipar dan keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Aksa Mahmud Jusuf dan Erwin Aksa dengan bos PT Freeport Jim Bob alias James R Moffet alias Jim Bon.‎ Pertemuan berlangsung secara diam-diam.
"Jokowi jangan takut mengambil tindakan, sekalipun keluarga JK sudah merapat ke James Moffet. B‎ila perlu Jokowi menegur JK agar keluarganya tidak berhubungan dengan petinggi Freeport," ujar Sya'roni.‎
Menurut Sya,roni, pertemuan keluarga JK dengan James Moffet bisa dikatakan pertemuan yang tidak beretika. Bisa jadi James moffet bersedia menerima keluarga JK karena memandang JK sebagai petinggi Indonesia.
P‎ertemuan tersebut, kata dia, makin membenarkan pernyataan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli bahwa geger sinetron Papa Minta Saham hanyalah perang antar geng.‎
"Masalah F‎reepot masalah yang sensitif. Para pemimpin harus berhati-hati dalam mengambil tindakan, termasuk para keluarganya juga harusnya tidak diperbolehkan ikut-ikutan bermain dalam pusaran Freeport," tukas Sya'roni.
[dem]
BERITA TERKAIT: