Dia pun mengakui di masa lalu, NTB selalu berada di urutan nomor dua dari belakang dalam hal Indeks Pembangunan Manusia dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
"Suka di-
bully ‘nanti Tuhan bantu’, atau NTT diplesetkan 'nanti Tuhan tolong’ atau 'nasib tergantung Bali’. Indeks pembangunan manusia selalu nomor dua dari belakang. Tapi saya pastikan, NTB akan sejajar dengan daerah yang lain," kata tokoh yang digelari Tuan Guru Bajang di daerahnya itu, dalam diskusi "Pers, Laut dan Kesejahteraan Daerah†di Auditorium TVRI, Jakarta, Senin (2/11).
Dia mengatakan, dari data Badan Pusat Statistik yang terakhir, indeks pembangunan manusia sudah ada di posisi ke 30 alias sudah naik melewati 3 provinsi. Dan menurut BPS, jika indeks pembangunan manusia dihitung dari percepatannya maka NTB adalah yang tercepat dan tertinggi di Indonesia.
"Mengapa ini bisa terjadi? Karena masyarakat NTB sudah terlalu lama diidentikkan keterbelakangan atau hal yang tak baik sehingga muncul semangat dari masyarakat bahwa kami di NTB bisa berkontribusi besar untuk negara yang kami cintai," tegasnya.
Ditambahkannya, sekarang ada dua prioritas pembangunan NTB yaitu pertanian dan pariwisata. Dampak dari pariwisata disebutnya sangat terasa oleh masyarakat. Dulu, diakuinya ada anggapan bahwa pariwisata akan sulit berkembang di NTB karena penduduknya yang mayoritas Muslim.
"NTB adalah bukti hidup bahwa kesan itu bohong belakang. NTB yang religiusitasnya tinggi terbukti menjadi satu dari tiga provinsi yang pertumbuhan pariwisatanya terbaik . Dulu targetnya 480 ribu wisatawan, sekarang enam tahun setelah itu, kami miliki target jadi dua juta wisatawan dan itu bisa dijangkau NTB,†ujar Tuan Guru Bajang.
[ald]
BERITA TERKAIT: