Surat Kepercayaan Dubes RI untuk Brazil Kembali Dibahas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 02 Oktober 2015, 11:16 WIB
rmol news logo Dalam rangkaian kegiatan Sidang Majelis Umum PBB ke-70, Menlu RI Retno Marsudi menyempatkan diri untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Brazil, Mauro Luiz Iecker Vieira.

Salah satu yang dibahas khusus soal rencana penyerahan surat kepercayaan (credentials) Duta Besar RI designate, Toto Riyanto.

Menlu Brazil menyampaikan bahwa Dubes Toto Riyanto akan diikutsertakan dalam acara penyerahan credentials kepada Presiden Brazil. Penyerahan credentials dubes RI beserta dubes negara sahabat lainnya dijadwalkan pada awal bulan September, namun diundur karena kepadatan jadwal presiden Brazil.

Mauro juga menyampaikan bahwa dirinya akan berkomunikasi secepat mungkin dengan Menlu RI untuk menginformasikan jadwal penyerahan credentials tersebut.

"Indonesia menyambut baik berita itu dan meyepakati untuk tetap membuka jalur komunikasi diplomatik,"kata Menlu Retno kepada wartawan melalui siaran pers Kemenlu yang diterima wartawan di Jakarta, Jumat (2/10)

Setelah penyerahan credentials Dubes RI kepada Presiden Brazil, kata Retno, kedua pihak dapat kembali bekerja sama untuk membangun hubungan bilateral yang lebih baik demi kesejahteraan rakyat di kedua negara maupun untuk berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan global.

Brazil merupakan mitra strategis Indonesia sejak tahun 2008. Indonesia merupakan mitra dagang kedua terbesar di kawasan Asia Tenggara bagi Brazil, dengan nilai total perdagangan bilateral sebesar 4,05 miliar dollar AS di tahun 2014. Sementara itu, jumlah wisatawan Brazil ke Indonesia juga terbesar dari kawasan Amerika Selatan, dengan total sebanyak 16.310 wisatawan pada tahun 2013. Kedua negara juga memiliki kerja sama di sejumlah organisasi internasional seperti PBB, G-20 dan FEALAC.‎

Sebagaimana diketahui hubungan diplomatik antar kedua negara sempat tegang pasca Presiden Brasil Dilma Rousseff menolak surat kepercayaan Duta Besar Indonesia atau credential. Hal ini terjadi di tengah pertentangan eksekusi seorang warga Brasil di Indonesia dan rencana hukuman mati warga kedua dalam waktu dekat.

Padahal, Duta Besar Indonesia untuk Brasil, Toto Riyanto, hadir di Istana Presiden Brasil pada tanggal 20 Februari 2015 lalu bersama-sama dengan diplomat yang baru ditunjuk dari Venezuela, El Salvador, Panama, Senegal, dan Yunani, tetapi tidak ikut serta dalam upacara.

Penolakan tersebut berarti Dubes Toto Riyanto tidak akan mewakili Indonesia dalam acara resmi di Brasil. Padahal, Toto hadir secara fisik di Istana Presiden di Brasil dengan harapan menerima surat kepercayaan. Tindakan Brasil ini kemudian dipandang mengirimkan pesan diplomatik yang tegas.

Sebagai informasi, warga Brasil, Marco Archer, dihukum mati pada tanggal 17 Januari setelah dinyatakan bersalah melakukan perdagangan narkoba.

Duta Besar Brasil di Indonesia kemudian ditarik Presiden Rousseff sebagai protes kematiannya. Warga Brasil lainnya, Rodrigo Gularte, dijadwalkan dieksekusi di Indonesia atas dasar pelanggaran hukum yang sama.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA