"Dengan Sekolah Partai, kader yang dididik harus orang yang memiliki jiwa melayani publik bukan sebaliknya," kata peneliti Jaringan Survei Inisiatif, Aryos Nivada, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 29/6).
Menurut Aryos, Sekolah Partai calon kepala daerah yang digagas ini terobosan yang patut diapresiasi untuk mengisi jabatan pemimpin di daerah. Jika mereka terpilih nanti, diharapkan dapat benar-benar menjaga dan mengimplementasikan kepentingan rakyat dan bekerja untuk sepenuhnya melayani rakyat.
Namun demikian, lanjutnya, harus digarisbawahi bahwa harus dilakukan monitoring dan evaluasi paska selesai sekolah calon kepala daerah tersebut. Sehingga kegiatan itu tidak bersifat seremonial namun menberikan efek positif bagi calon kepala daerah, publik dan juga PDIP sendiri, dan yang terpenting adalah kemakmuran rakyat dan menguatnya demokrasi di tingkat lokal.
Secara resmi, PDI Perjuangan telah membuka sekolah partai untuk calon kepala daerah angkatan pertama, yang akan mengikuti pilkada serentak pada akhir tahun ini. Acara pembukaan itu dilakukan di Gedung DPP PDI Perjuangan, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dengan dihadiri ratusan kader dan calon kepala daerah, Minggu (28/6).
Saat berbicara di hadapan peserta Sekolah Partai itu, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan para calon kepala daerah yang maju ke pilkada serentak untuk benar-benar bekerja keras. Diharapkan para calon kepala daerah tak sekedar memanfaatkan PDIP sebagai kendaraan politik.
‎
"Kami hanya merekomendasikan, kalian lah para calon yang harus berjuang mati-matian. Partai akan mendorong dengan menggerakkan seluruh lapangan yang bisa kami lakukan," tegas Megawati.
[rus]
BERITA TERKAIT: