Kang TB Pertanyakan Jokowi Pilih Penyerbu Kantor PDIP Sebagai Calon KaBIN

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 10 Juni 2015, 14:57 WIB
Kang TB Pertanyakan Jokowi Pilih Penyerbu Kantor PDIP Sebagai Calon KaBIN
tb hasanuddin/net
rmol news logo Tugas intelijen ke depan adalah mengubah mindset operasi intelejen model dulu dengan yang sekarang. Mindset yang harus dibangun saat ini adalah intelijen harus mampu mempengaruhi tanpa harus menyentuh.

Begitu kata anggota Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin saat dihubungi wartawan (Rabu, 10/6). Pernyataan ini menanggapi penunjukkan Ketua Umum PKPI Sutiyoso sebagai kepala BIN pengganti Marciano Norman.

"Kalau soal skill saya kira dia (Sutiyoso) intelijen jaman dulu, yaitu dentifikasi, penyelidikan, penyidikan, penangkapan, gaya dulu hebatlah (Sutiyoso). Cuman kalau intel sekarang nggak tahu (cocok tidaknya). Intel sekarang sudah berubah posisinya, skilnya sudah berbeda," ujarnya.

Menurut ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini keputusan Presiden Jokowi menunjuk Sutiyoso sebagai kaBIN patut disayangkan. Pasalnya, mantan wakil komandan jenderal Kopassus tersebut dinilai sudah terlalu berumur.

"Kok tua banget ya? Umur 70 tahun dengan kondisi pekerjaan seperti ini," cetusnya.

Pria yang akrab disapa kang TB itu heran terhadap sikap Jokowi yang notabene diusung PDIP. Seperti diketahui, Sutiyoso merupakan aktor utama penyerbu kantor DPP PDIP pada peristiwa 27 Juli 1996.

"Saya tidak tahu pertimbangannya apa, saya harus tanya dulu lah. Itu kembali lagi, semua hak prerogratif presiden," tandasnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA