Struktur DPP PDIP yang masih didominasi oleh pengurus lama dan juga kader-kader bermasalah dengan hukum, namun tetap dilihat optimis oleh Pusat Kajian Trisakti (Pusaka Trisakti).
"Politik itu
kan kemampuan memenangkan dan mengelola presepsi. PDIP nampaknya tidak dalam upaya memenangkan presepsi dan harapan publik dengan meregenerasi dengan kader-kader muda ideologis tapi juga diakui kapasitasnya oleh publik dalam jajaran pengurus inti," ujar Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (11/4).
Menurut Fahmi, masih banyak stok kader PDIP berpengalaman mengelola organisasi. Sebut saja Ganjar Pranowo, Boy Sadikin, Arif Wibowo, Dwi Ria Latifa, Masinton, juga Daniel Tobing.
"Tapi mungkin partai sedang ingin situasi
woles-woles (
slow-slow) saja. Itu pilihan langkah PDIP," imbuhnya.
Namun selama sumbu kekuatan dan persepsi tetap pada figur Megawati Seokarno, menurut Fahmi, tak perlu dikhawatirkan kinerja struktur PDIP hasil kongres Bali kemarin untuk perkembangan PDIP. Kongres tidak sedang berfokus mempersiapkan struktur inti PDIP yang mampu kerja-kerja politik menghadapi tantangan 2019. Hasil kongres justru memperlihatkan bahwa potensi dan harapan PDIP memenangkan Pileg 2019 ke depan. Selain figur Megawati, juga sangat bergantung pada kekuatan kerja-kerja politik DPD-DPD PDIP di provinsi.
"Mayoritas kapasitas Ketua DPD-DPD teruji, memiliki basis masa, dan melampui kapasitas dalam mengelola organisasi dibanding beberapa nama yang masuk dalam struktur DPP partai," jelasnya.
Diakuinya memang beban pengurus pusat PDIP berat dan harus segera kerja keras mengembalikan, menjawab dan mengelola presepsi publik terhadap partai untuk kembali memenangkan Pileg 2019 di tengah noda hitam penangkapan kadernya di DPR, Adriansyah dan lain-lain.
"
Ojo dumeh dan aneh-aneh," cetusnya.
"Saya optimis dengan pengurus baru, tapi saya lebih optimis dengan harapan pidato Bu Mega agar mendoakan beliau tetap panjang umur dan sehat memimpin partai. Melihat hasil kongres kemarin, itu satu-satunya kunci PDIP langgeng hingga 2020," imbuhnya, menandaskan
.[wid]
BERITA TERKAIT: