"Selama ini tentu kerjasama PPATK dan Densus sangat erat. Kalau kami tidak kerjasama dengan Densus, kami tidak akan pernah tahu nama-nama pendana teroris dan jaringannya mana saja. Kalau tidak dapat namanya, mana tahu kami orang yang mengirimkan duit itu jaringan terorisme," ujar Wakil Ketua PPATK Agus Santoso, seperti dilansir JPNN (Sabtu, 28/3).
Setelah rekening atas nama terduga dipantau PPATK, maka cakupan jaringan kelompok peneror itu bisa jelas dibaca. Sekaligus, temuan ini akan menjadi bukti awal keterlibatan orang dimaksud dalam jaringan teroris. Ketika dibekuk Densus 88, orang tersebut menjadi susah untuk mengelak lagi.
"Setelah ditangkap, orang kan tidak akan mengaku jaringannya. Tapi dengan bantuan penelusuran aliran dari PPATK, maka terbuka jaringannya karena kami tahu persis mereka kirim uang ke mana saja," kata Agus.
Terlebih, dari pergerakan dana yang terlacak, PPATK juga melakukan pemetaan.
"Kami juga bisa lakukan maping. Si A temannya dengan siapa saja. Ada kelompoknya sendiri-sendiri sehingga memudahkan pemetaan. Nanti Densus yang tindak lanjuti ke penyelidikan. Silakan tanya hasilnya ke Densus," pungkasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: