"Kami ingin belajar tentang proses demokratisasi dan hak azasi manusia di Indonesia, karena Moroko juga negara yang terkenal dengan masyarakat yang kritis, mungkin itu adalah wujud rasa cinta bangsa Moroko terhadap negerinya," tutur Mohamed Majdi.
Irman Gusman menanggapi bahwa Indonesia juga pernah mengalami proses transisi dalam menempuh jalan demokrasi, namun bisa melewatinya sejak tahun 1999.
"Kami menyambut baik keinginan Moroko untuk mempelajari demokrasi di Indonesia dan akan merencanakan kunjungan
leaders to leaders yang kelak memperkuat hubungan antar dua negara," ujar Irman Gusman.
Lebih lanjut dalam kerjasama ekonomi, Mohamed Majdi menjelaskan bahwa Moroko juga mengimpor fospat dari Indonesia sebagai komoditi utama dan akan menjajaki kerjasama komoditi ainnya.
Irman Gusman juga didampingi Ketua Komite II Parlindungan Purba, Senator dari Aceh Fachrul Razi, serta Senator asal Sumut Dedi Iskandar Batubara berharap kelak ada kerjasama Maroko dengan daerah-daerah di Indonesia.
"Kita tunggu kedatangannya di Aceh untuk menjajaki kerjasama lainnya," tutur Fachrul Razi.
[rus]
BERITA TERKAIT: