Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hatta Rajasa: Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Minggu, 18 Januari 2015, 17:26 WIB
RMOL. Ketua Umum DPP Hatta Rajasa memastikan akan maju dalam Kongres VI akhir Februari sampai awal Maret mendatang di Bali.

Penegasan itu disampaikan Hatta di hadapan 3.000-an kader PAN se-Sumatera dalam acara deklarasi dukungan kepadanya untuk kembali memimpin partai berlambang matahari biru tersebut.

"Sekali layar terkembang, surut kita berpantang," tegas Hatta yang langsung disambut tepuk tangan dan teriakan semangat dari kader dalam acara yang digelar di Pekanbaru kemarin.

Dalam kesempatan itu, Hatta memang meminta maaf bila di periode 2009-2014 banyak waktunya tersita untuk mengurus rakyat karena tugas sebagai menteri.  Tapi rakyat juga memberikan apresiasi kepada partai kita karena kita peduli dengan nasib mereka," tegas Hatta.

Karena itu, kalau dipercaya menjadi ketua umum lagi, mantan Menko Perekonomian ini berjanji akan memberikan sebagian besar waktunya guna membesarkan partai.

Dalam deklarasi dukungan itu, hanya utusan dari Provinsi Lampung yang tidak hadir. Sementara 9 provinsi lainnya mayoritas mendukung Hatta memimpin kembali.

Perihal absennya Lampung, Ketua Fraksi PAN, Tjatur Sapto Edi mengatakan bahwa pengurus DPD dan DPW Lampung sudah mengirim pesan singkat ke Hatta yang intinya mereka akan datang. Namun justru Hatta sendiri yang mencegah rombongan Lampung yang akan bertolak ke Riau. Menjaga hati sesama saudara," kata Tjatur, yang diduga terkait dengan asal Zulkifli Hasan, juga calon Ketum PAN.

Soal isu regenerasi, Tjatur menilai itu hanyalah alat dan secara alamiah akan terjadi bila alat yang saat ini terbukti gagal. Faktanya kan sebaliknya, Bang Hatta sukses memimpin PAN dengan gemilang. Jadi pertanyaannya, apakah kita akan mengganti orang yang berprestasi?” tanya Tjatur.

Ia menganalogikan dengan sepak bola, dimana pelatih sering menjalankan strategi Don’t Replace The Good Player. Tak pernah ada ceritanya, ujar Tjatur, pemain yang sedang bagus-bagusnya di lapangan justru diganti.

"Messi dan Ronaldo tak pernah diganti karena selalu menyumbang gol. Kalau pelatih mengganti pemain yang sedang on fire, maka berarti pelatihnya tidak paham bola," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA