Sudirman Said dan Rini Sumarno Mengganjal Revolusi Mental

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Selasa, 28 Oktober 2014, 16:20 WIB
Sudirman Said dan Rini Sumarno Mengganjal Revolusi Mental
net
rmol news logo Komposisi kabinet kerja yang baru dibentuk melahirkan keraguan besar dari kelompok civil society. Pasalnya, Jokowi menempatkan tokoh yang punya chirpstory mencurigakan di sejumlah kementerian strategis.

Pengangkatan Sudirman Said sebagai Menteri ESDM dan Rini Sumarno sebagai Menteri BUMN antara lain yang disesalkan publik. Presiden Perhimpunan Simpul Aktivis Seluruh Indonesia (Persira), Fuad Bachmid mengatakan,  Sudirman Said erat dikait-kaitkan dengan Arifin Panigoro cs, dimana publik semua tahu bahwa kelompok ini terindikasi kuat berjejaring dengan mafia minyak.

"Tak hanya itu, catatan hitam Sudirman Said adalah saat ia menjabat Kepala ISC Pertamina yang berujung pada pansus Angket BBM. Karena dinilai tidak efektif, akhirnya fungsi ISC dirombak dan Sudirman hanya menjabat selama 5 bulan sebagai Kepala ISC," papar dia.

ISC atau Intregated Supply Chain merupakan sistem sentralisasi impor atau suplai minyak mentah dan BBM dimana sebagian besar dari impor tersebut dilakukan melalui Pertamina Energy Trading Ltd (PT Petral), anak usaha PT Pertamina (persero), dan pihak ketiga di Singapura.

Sebagai Menteri ESDM Sudirman diragukan akan bisa memperbaiki dan membersihkan tata kelola migas dari mafia. Mustahil, kata Fuad, Sudirman bisa membasmi mafia migas karena dia sendiri termasuk orang yang diduga kuat merupakan dedengkot mafia migas dan pendiri Petral.

Sementara Rini Soemarno, kata Fuad, tercatat disebut-sebut terlibat kasus pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).  Saat kasus ini muncul, Rini menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Rini bahkan telah diperiksa KPK terkait kasus ini pada 25 Juni 2013.

Selain itu, menurut informasi, Rini Soemarno juga termasuk satu dari sekian banyak nama yang diberi tanda merah dan kuning oleh KPK.

"Bagaimana mewujudkan visi revolusi mental kalau jajaran kabinetnya sendiri dipimpin orang-orang yang mempunyai rekam jejak hitam," pungkas Fuad.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA