Kritik Din selama ini dinilai sikap ekspresi rasa kecewa karena tidak pernah dipertimbangkan masuk KIB II.
"Tidak bisa disalahkan bila ada pandangan yang mengatakan bahwa Din sebetulnya ingin jadi menteri SBY. Tetapi karena tidak diajak, lalu memilih menjadi oposisi lewat jalur non-parpol. Alatnya adalah pembentukan opini dengan mengajak tokoh-tokoh lintas agama,†ujar Ridho Akmal, Kordinator Masyarakat Peduli Pemerintahan Bersih (MPPB).
Menurut dia, andaikan Din memang ingin menjadi menteri, Din harus mengundurkan diri dari jabatan-jabatan kultural yang selama ini dipegangnya, yakni Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Lalu, bergabung dengan partai politik.
Dia mengingatkan, sistem demokrasi yang dianut saat ini membuat tokoh ormas sulit mendapat jabatan menteri. Apalagi bila ormas ituhanya mendukung capres/cawapres secara abu-abu.
“Din mungkin berpikir seperti di jaman orba. Soeharto masa itu selalu menghitung dan memberikan jatah menteri ke ormas-ormas besar. Sekarang tidak ada jatah menteri yang diberikan secara gratis,†demikian Ridho.
[dem]
BERITA TERKAIT: