Pihak dimaksud adalah Andi Widjajanto, dosen PNS Universitas Indonesia yang pernah menempati posisi sebagai deputi dalam tim transisi beberapa waktu lalu. Pernyataannya dinlai sering bertolak belakang dengan kejadian.
Demikian antara lain penilaian kalangan relawan menyikapi persoalan pengumuman kabinet ini.
Ketum Kornas, Abdul Havid Permana, mengatakan hingga saat ini Presiden Jokowi belum secara resmi mengatakan jadwal pengumuman dan pelantikan susunan kabinet.
"Pengumuman dan pelantikan dipastikan Senin (27/10) pagi. Sesuai dengan jadwal sebelumnya yang akan diadakan pada Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Havid dalam keterangan yang diterima Sabtu malam (25/10).
Ia pun mengatakan, Andi Widjajanto yang adalah putra dari alm. Mayjen (purn) Theo Syafei tidak dapat lagi menggunakan status sebagai mantan deputi tim transisi.
"Pak Hasto Kristiyanto mengatakan Tim Transisi dinyatakan bubar. Sehingga tidak berhak Andi menyampaikan informasi (atas nama presiden) yang dapat membuat bingung masyarakat," tegasnya.
Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman), Iwan Dwi Laksono, juga menegaskan bahwa status juru bicara belum diputuskan secara resmi. Dengan demikian tidak seorang pun, termasuk Andi Widjajanto, boleh mengambil kesempatan untuk mewakili Jokowi.
"Sudah dua kali masyarakat dibuat bingung. Kami meminta ini adalah hak prerogatif presiden dan jangan ada pihak yang mengatasnamakan Presiden Jokowi," terangnya.
Salah satu kebingungan berkaitan dengan pengumuman kabinet terjadi Rabu malam lalu (22/10). Disebutkan pengumuman akan dilakukan di Tanjung Priok. Berbagai persiapan telah dilakukan. Namun belakangan, Jokowi mengatakan dirinya sama sekali tidak berencana mengumumkan hal itu pada Rabu malam.
[dem]
BERITA TERKAIT: