Pada puncak perayaan itu dirinya akan melaporkan kepada rakyat Indonesia hasil dari pembangunan dan modernisasi TNI.
Menurut SBY, kekuatan pertahanan nasional Indonesia saat ini sangat berbeda dibandingkan dengan 10 tahun lalu, sebelum dia berkuasa.
“Saya bersyukur dan tentunya berterima kasih kita bisa menghadirkan kekuatan pertahanan untuk menegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI dari ancaman yang datang dari manapun,†ujar SBY saat menerima tim peneliti situs situs Gunung Padang di Istana Negara, Sabtu malam (4/10).
Setelah shalat Idul Adha hari Minggu (5/10), SBY akan berangkat ke Madiun untuk bertemu dengan pilot-pilot pesawat tempur Indonesia. Selanjutnya dia akan menuju Surabaya untuk menemui prajurit TNI AD, TNI AL, dan TNI AU sebelum puncak perayaan HUT TNI.
Menurut SBY, sudah cukup lama, sejak sebelum krisis 1998 dan beberapa tahun setelah krisis, Indonesia tidak memodernisasi kekuatan pertahanan dan penambahan alusista. Hal itu terjadi karena kondisi ekonomi yang masih terbilang susah.
“Alhamdulilah dengan pertumbuhan ekonmi yang baik saya bisa mengalokasikan (anggaran untuk modernisasi militer) sehingga Pak Jokowi pengganti saya nanti lebih tenang karena kekuatan pertahanan kita cukup kuat,†ujar SBY.
SBY mengatakan, Indonesia tidak boleh diremehkan siapapun. Apalagi sampai diganggu kedaulatan dan keutuhan wilayahnya.
“
That is my report to my people, that is my responsibilty to my country,†demikian SBY.
[guh].
BERITA TERKAIT: