Dalam rapat DPP PDIP di Kantor DPP PDIP, Jumat malam (3/10), Puan mengatakan kekuatan politik di MPR tidak boleh menghambat pelantikan.
“Jangan sampai tidak terjadi pelantikan 20 Oktober 2014. Itu pencideraan konstitusional. Rakyat marah lah,†ujar Puan.
Andi Arief bertanya apakah pernyataan putri Megawati Soekarnoputri itu tulus, atau reaktif.
Andi Arief mengingatkan, bahwa pada tanggal 20 Oktober nanti memang tidak ada agenda pelantikan Joko Widodo sebagai presiden.
“Kalau kita baca tahapan pemilu yang dikeluarkan KPU, tanggal 20 itu Jokowi hanya akan mengucapkan sumpah/janji sebagai presiden. MPR hanya membacakan keputusan KPU tentang Penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih,†ujar Andi Arief.
Memang, sambungnya, UUD 1945 masih menggunakan kata pelantikan. Tetapi makna kata pelantikan itu sudah tidak sama dengan kata pelantikan di masa lalu, saat presiden merupakan mandataris MPR. Pada masa itu presiden dipilih oleh MPR bukan oleh rakyat seperti sekarang ini.
“Harusnya Puan bilang jangan sampai Jokowi tidak hadir membacakan sumpah,†demikian Andi Arief.
[dem]
BERITA TERKAIT: