Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Presiden SBY Bahas Persoalan Papua dalam Kunjungan ke Fiji

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 17 Juni 2014, 11:35 WIB
Presiden SBY Bahas Persoalan Papua dalam Kunjungan ke Fiji
rmol news logo Presiden SBY didampingi Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono dan delegasi melakukan kunjungan kenegaraan ke Republik Fiji, Selasa (17/6) pagi. Menemepuh perjalanan kurang lebih 9 jam, pesawat Kepresiden Garuda Airbus 330-300 lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 08.00 WIB.

Presiden ke Fiji dalam memenuhi undangan pemerintah Fiji dalam rangka membahas peningkatan kerja sama bilateral. Presiden SBY berharap dalam kunjungannya itu dapat membahas masalah Papua yang sering dijadikan isu internasional oleh elemen-elemen tertentu.

"Harapan kita, urusan Papua yang sering diinternasionalisasikan oleh elemen-elemen tertentu, bisa kita atasi dengan jalan menjalin hubungan yang kuat di Pasifik Selatan," kata Presiden SBY dalam keterangan pers sesaat sebelum bertolak ke Fiji.

Terkait internasionalisasi isu Papua ini, Presiden mengingatkan pada organisasi Pacific Island Forum dan Melanesian Spearhead Group (MSG), yang dulu sering dijadikan sebagai ajang dari Gerakan Papua Merdeka, untuk memberikan dukungan.

"Mereka seolah-olah ingin menarik blok menghadapi Indonesia. Tugas saya adalah untuk justru meningkatkan persahabatan, kerja sama, dan kemitraan dengan negara-negara tertentu. Dan kita menjelaskan kebijakan kita tentang Papua, yang benar," Presiden menegaskan, seperti dilansir situs resmi Presiden.

Dengan demikian, lanjut Presiden, disinformasi atau mis-informasi tentang persoalan Papua dan apa yang dilakukan oleh Indonesia dapat dikurangi atau bahkan ditiadakan. "Inilah makna penting dari kunjungan saya ke Pasifik Selatan," SBY menambahkan.

Menurut Presiden, hubungan antara Indonesia dengan kawasan Asia Pasifik adalah penting. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, Indonesia telah berhasil membangun kemitraan kuat dengan negara-negara kunci di kawasan tersebut, antara lain Papua Nugini, Selandia Baru, Australia, dan Timor Leste.

"Mereka semua secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia. Ini penting dari aspek geopolitik di kawasan timur kita, Pasifik Selatan dan Barat Daya," ujar Presiden

Adalah keharusan Indonesia untuk terus meningkatkan persahabatan, kerja sama, dan kemitraan dengan negara-negara tersebut dengan tulus. Namun di sisi lain, kesempatan kunjungan ke Fiji dan menghadiri KTT ke-2 The Pacific Islands Development Forum juga bisa dijadikan peluang yang baik untuk menjelaskan kebijakan pemerintah Indonesia menyangkut Papua, dan kebijakan lainnya yang berkaitan dengan dunia internasional.

Beberapa waktu lalu, tepatnya pertengahan Januari 2014, MSG datang ke Indonesia yang diwakili oleh para menteri luar negerinya. Pada kesempatan itu, SBY mempersilakan MSG untuk mengunjungi Papua dan Papua Barat, serta tempat-tempat lain di Indonesia.

"Jadi mendengar langsung, mengetahui langsung keadaan Papua, sekaligus kebijakan kita yang berkaitan dengan keadilan, pembangunan ekonomi, serta keamanan di wilayah itu. Inilah sebenarnya makna dan arti penting dari kunjungan 3 hari saya ke Fiji. Bertemu dengan para pemimpin yang ada di wilayah Pasifik Selatan," Presiden menambahkan.

Sebelum bertolak ke Fiji, Presiden juga telah memberikan amanah kepada Wapres Boediono dan 3 menteri koordinator beserta menteri terkait lainnya untuk menangani hal-hal di dalam negeri, utamanya yang terkait dengan pemilihan presiden.

"Tidak ada sesuatu yang luar biasa, tapi selalu ada masalah-masalah yang harus di-handle dengan baik. Dengan harapan pemilihan presiden berlangsung dengan baik, tetapi tugas-tugas lain harus juga dapat dikelola," Presiden menandaskan. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA