SBY mengaku berusaha memahami harapan rakyat yang masih menunggu dukungan darinya. Pertama, dukungan rakyat terhadap dirinya masih tinggi, masih sekitar 60 persen. Maka, kalau dirinya mendukung seseorang, pasti akan ada pengaruhnya. Apalagi, dirinya telah memimpin Indonesia 10 tahun.
"Rakyat berpikir, kalau saya calonkan seseorang pasti saya yakini yang bersangkutan akan mampu menjalankan tugas sebagai presiden. Rakyat berpikir, kalau saya mendukung seorang capres, pasti segalanya sudah saya perhitungkan dengan baik," kata SBY dalam sebuah rekaman wawancara khusus yang disebarluaskan lewat youtube oleh Suara Demokrat, yang dipublikasikan beberapa waktu lalu (http://www.youtube.com/watch?v=s9O7K5c8CPE).
Meski begitu, ada tantangan. Menurut dia, walau dukungan kepada dirinya masih tinggi, tapi dukungan kepada Demorat tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 10 persen. Karena itu Demokrat tak bisa mencalonkan capres sendiri. Tantangan kedua, Demokrat telah menyelanggarakan konvensi dan sekarang meksanakan survei. Dan, apabila hasil survei nanti tak ada satupun peserta konvensi yang elektabilitasnyua tinggi, tentu tidak punya peluang baik untuk calonkan capres sendiri.
"Dan yang tersisa, manakala kami punya calon tepat dan Demokrat bisa membangun koalisi yang baik, itulah peluang yang kami miliki," ujar SBY.
Dia ingatkan pernyataannya bulan lalu, ada beberapa opsi Demokrat. Yaitu, mendukung calon sendiri, calon lain atau ada opsi-opsi lain.
"Kita tunggu saja satu dua pekan mendatang," ujarnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: