Seiring itu, nama-nama politisi senior Golkar mulai mencuat sebagai kandidat calon wakil presiden untuk capres-capres yang sudah ada.
Demikian informasi disampaikan tokoh senior Golkar, Zainal Bintang, beberapa saat lalu (Kamis, 1/5).
Sejak awal, sesunguhnya internal Golkar sudah dipenuhi oleh pro dan kontra terkait pencapresan ARB. Yang kontra beralasan, elektabilitas ARB sangat rendah. Bahkan, tidak pernah melebihi satu digit sampai selesai Pileg 9 April. Itu jauh di bawah Prabowo Subianto (capres Gerindra), apalagi dibandingkan dengan Joko Widodo (capres PDIP).
Bintang mengungkapkan, karena perolehan suara Golkar hanya di sekitar 14,5 persen, meleset jauh dari target ARB yaitu 30 persen (maksimum) dan 20 persen (minimum), maka tuntutan mayoritas kader Golkar semakin kencang untuk meminta ARB mengundurkan diri dari posisi Capres pada Rapimnas dalam waktu dekat ini.
"Selanjutnya, Rapimnas diminta menggodok Cawapres untuk Jokowi atau Prabowo," umbar Bintang.
Dia menuturkan, sejumlah nama kader senior Golkar makin santer disebut sebagai kandidat Cawapres. Misalnya, Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, Priyo Budi Santoso dan Luhut Panjaitan
"Namun, jika berdasarkan tingginya aspirasi masyarakat yang menghendaki munculnya pemimpin muda usia, maka nama Priyo Budi Santoso (kelahiran 1966) paling siap dan mememenuhi syarat," terang Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Ormas MKGR ini.
[ald]
BERITA TERKAIT: