Ketua Umum Demokrat itu harus
fair, selaku juga Ketua Majelis Tinggi menetapkan peserta konvensi capres yang paling tinggi elektabilitasnya dalam survei internal dan eksternal, sebagai bakal calon presiden yang diusung.
"Sebagai ketua majelis tinggi yang konsisten, taat asas, siapapun yang menangkan konvensi harus didukung jadi capres. Tetap ditawarkan sebagai capres dulu, kalau nanti di koalisi ada tawar-menawar, itu soal nanti," terang analis politik dan pakar survei, Umar S. Bakry, kepada
Rakyat Merdeka Online, Sabtu (26/4).
SBY sebaiknya mentaati janji atau aturan dari awal bahwa pemenang ditentukan oleh survei terakhir. Faktanya, Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, masih bertengger di semua hasil survei terkait kompetisi bakal capres di internal Demokrat.
"Harus ditaati. Janganlah nanti hasil survei menetapkan Dahlan Iskan yang tertinggi, tapi majelis tinggi punya pilihan lain," tambah Sekjen Asosiasi Riset dan Opini Publik Indonesia (AROPI) itu.
[ald]
BERITA TERKAIT: