Jadi Gubernur Saja Sudah Anti Kritik, Bagaimana Kalau Jadi Presiden?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 10 Februari 2014, 18:09 WIB
Jadi Gubernur Saja Sudah Anti Kritik, Bagaimana Kalau Jadi Presiden?
joko widodo/net
rmol news logo Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, tidak ada bedanya dengan Presiden SBY jika reaktif dan sensitif terhadap kritik.

"Dia menuduh survei LSN bayaran. Lalu kenapa dia tidak tanya survei-survei lain yang memuja-muja dia? Itu bayaran bukan?" kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S. Bakry, kepada Rakyat Merdeka Online, menanggapi pernyataan Jokowi tadi siang, Senin (10/2).

Tadi, secara tersirat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menuding tim survei LSN sebagai bayaran pihak tertentu. Jokowi menolak hasil survei LSN tentang tingkat kepuasan warga Jakarta terhadap kinerjanya. Menurut dia, survei itu tidak valid.

"Dia (Jokowi) tanya survei-survei yang memuja-muja dirinya itu bayaran bukan? Jangan-jangan bayaran cukongnya Jokowi. Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu," ucap Umar.

Umar menyayangkan Jokowi tidak menjawab hasil survei LSN dengan kerja konkret mengatasi banyak masalah di Jakarta.  Apalagi hasil survei LSN memvonis kemampuannya sebagai gubernur merosot di mata publik.

"Itu yang dia katakan selama ini, kerja dan kerja. Eh, sekarang sudah jadi pemerhati survei. Jadi gubernur saja sudah tidak bisa dikritik, bagaimana mau jadi presiden? Bisa lebih 'lebay' dari SBY dia," ucap Umar. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA