Mengapa Gita Wirjawan Blunder?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 01 Februari 2014, 17:52 WIB
Mengapa Gita Wirjawan Blunder?
foto: net
rmol news logo Gita Wirjawan memutuskan mundur dari jabatan Menteri Perdagangan karena ingin fokus di Konvensi Capres. Sebagian publik menyambut baik keputusan itu karena Gita terkesan tidak kemaruk jabatan.

Tapi, pengamat politik menilai keberanian Gita itu sebagai kesalahan yang merugikan diri sendiri atau blunder. Begitu dikatakan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (1/2).

Gita dianggap terlalu ceroboh menanggalkan jabatan menteri. Padahal, menurut Zuhro, perlu langkah panjang dan sabar untuk menjadi seorang pemimpin puncak di Republik Indonesia.

"Kita lihat dan pelajari pemimpin terdahulu, seperti Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie dan Bu Mega, semuanya puluhan tahun mewarnai civil society kita. Jadi tidak bisa lompat-lompat," tekan dia.

Pengunduran diri Gita itu hanya membuat masyarakat ragu dalam menentukan elektabilitas dan kapabilitasnya sebagai calon pemimpin nasional. Apalagi, Kementerian Perdagangan saat ini tengah disorot masyarakat bermasalah dalam impor beras Vietnam.

"Ini bukan pemilu untuk Ketua RT, ini untuk RI. Tidak bisa lompat-lompat," sambung dia.

Dia mengingatkan Gita untuk tidak terlalu percaya diri sebab kebanyakan masyarakat RI, utamanya di daerah-daerah pelosok, belum mengenal sosoknya.

"Harus diingat, 60 persen masyarakat di daerah tidak kenal (Gita) dan dia tidak pernah menjamah itu. Kalau elite, dunia bisnis, dunia perdagangan, internasional dan ekonomi mungkin kenal. Tapi ini pemilu yang melibatkan suara masyarakat dari Sabang-Merauke, itu yang saya ragu," jelas Zuhro. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA