Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketua MPR: Demokrasi Barat Tidak Cocok, Kelas Menengah Kita Masih Lapar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/muhammad-q-rusydan-1'>MUHAMMAD Q RUSYDAN</a>
LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN
  • Jumat, 18 Oktober 2013, 19:44 WIB
Ketua MPR: Demokrasi Barat Tidak Cocok, Kelas Menengah Kita Masih Lapar
Sidharto Danusubroto/net
rmol news logo Sistem demokrasi di Indonesia sudah sangat mirip dengan demokrasi Barat. Namun demokrasi yang seperti itu justru menimbulkan persoalan baru di Indonesia karena tidak cocok dengan kultur masyarakatnya. Indonesia seharusnya kembali ke demokrasi yang sesuai nilai Pancasila.

"Kita sulit membangun demokrasi seperti Barat karena kelas menengah kita belum terbangun dan masih lapar," kata Ketua MPR RI, Sidharto Danusubroto, dalam diskusi "Demokrasi Prosedural Versus Demokrasi Substansial" di Sekretariat Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK), Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/10).

Di samping itu, mayoritas rakyat Indonesia adalah kelas menengah ke bawah yang pendidikannya paling tinggi hanya sekolah menengah pertama karena tak sanggup bayar pendidikan. Menurut dia, kondisi demikian sudah lebih dulu dibaca oleh para pendiri negara yang mewariskan nilai-nilai Pancasila.

"Founding fathers wariskan Pancasila karena mereka membaca Indonesia yang masih muda dan membaca kondisi kelas menengah kita yang masih lemah," imbuhnya.

"Demokrasi Barat tidak bisa untuk kita karena tiap negara punya karakter sendiri," pungkas Sidharto. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA