"TVRI milik BUMN yah walau sudah PT (perseroan terbatas). Tapi apa sih kayak gitu aja dimasalahin," politisi Demokrat Ruhut Sitompul saat ditemui
Rakyat Merdeka Online di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (17/9).
Ruhut menuding berbagai kecaman tersebut disampaikan lawan politik Demokrat yang makin terlihat ketakutan dengan konvensi.
"Kita pake TVRI hanya dua jam, bu Mega jadi presiden BUMN dijualin dan banyak aset BUMN lainnya yang dia jual gak ada yang ribut tuh," imbuh Ruhut.
Gugatan terhadap TVRI salah satunya disampaikan politisi PDI Perjuangan Evita Nursanty. Anggota Komisi I DPR RI itu mempertanyakan TVRI apakah tayangan deklarasi peserta konvensi Demokrat berbentuk blocking time atau kerjasama.
Dikatakannya, TVRI adalah sarana informasi milik publik. Artinya, setiap tayangan yang muncul harus bisa dipertanggung jawabkan kepada publik. Untuk itu dia mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan investigasi terhadap tayangan konvensi itu. Kalau tayangan tersebut ternyata free, maka KPI harus menjatuhkan sangsi.
Ruhut menampik tidak adanya media yang memberitakan soal konvenai capres partai Demokrat sehingga menggunakan TVRI yang merupakan televisi plat merah untuk menyiarkannya.
"Banyak yang bilang konvensi ga diberitakan, tapi sekarang koran semua headlinenya konvensi, dan akan terus jadi berita. Itulah cerdasnya SBY," tutup Ruhut.
[dem]
BERITA TERKAIT: