"Saya nanti akan bongkar semua mafia migas nasional," kata Rudi dalam wawancara eksklusif kepada
JPNN, Senin (19/8).
Rudi menyampaikan hal itu menjawab pertanyaan seputar kabar dirinya dijebak oleh pihak tertentu. Rudi ditangkap petugas KPK dalam operasi tangkap tangan lima hari setelah lebaran, tepatnya Selasa pekan lalu, di kediamannya Jalan Brawijaya VIII Jakarta Selatan. Penangkapan dilakukan tak lama setelah Rudi menerima suap 400 ribu dolar AS dari Simon Gunawan Tanjaya yang dititipkan melalui seorang politisi bernama Devriadi alias Ardi.
Rudi yang diberhentikan sementera oleh Presiden SBY dari jabatannya sebagai Kepala SKK Migas sehari setelah penangkapan, menegaskan apa yang dialaminya saat ini bagian dari risiko tugas yang harus ditanggungnya.
"Saya berada di tengah-tengah ratusan penjahat Migas. Saya berusaha mana yang bisa diperbaiki, saya perbaiki. Bagi yang tidak bisa, saya terus berusaha dan berusaha. Ini tidak mudah. Saya sudah berusaha menjaganya. Tapi inikan banyak sekali pemainnya, banyak lawan-lawannya. Saya sendiri di dalam tapi mereka bermain dengan kawan-kawannya di luar," demikian Rudi.
Rudi juga menegaskan penangkapan dirinya terkait dugaan suap oleh KPK sama sekali tidak berhubungan dengan Konvensi Capres yang dihelat Partai Demokrat. Apa yang dialaminya saat ini, katanya, tidak ada kaitannya dengan politik tapi murni masalah hukum.
"Jadi tidak benar kalau saya diperas Partai Demokrat, apalagi menerima suap untuk memberi dana konvensi itu. Janganlah bikin negara heboh begitu," demikian Rudi.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: