Kejuaraan Tinju Berdarah, Ajang Pencarian Bibit atau Kampanye?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 15 Juli 2013, 18:00 WIB
Kejuaraan Tinju Berdarah, Ajang Pencarian Bibit atau Kampanye?
martin manurung/net
rmol news logo Langkah menyelenggarakan kejuaraan olahraga di daerah-daerah sebetulnya sangat bagus. Kegiatan itu akan memunculkan bibit-bibit baru jika dilakukan berkala.

Persoalannya adalah kalau penyelenggaraan dilakukan asal-alasan. Bisa dipastikan semua berantakan seperti terjadi dalam kejuaraan tinju Bupati Nabire Cup, di GOR Nabire, Papua, kemarin malam. Keributan terjadi dan menewaskan 17 orang.

Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Olah Raga, Martin Manurung, menyesalkan peristiwa berdarah tersebut. Martin tegaskan, perlu dilihat latar belakang penyelenggaraan acara tersebut. Apakah murni untuk olah raga atau ada unsur kampanye?

"Harus dilihat dulu motivasi penyelenggaraan tinju itu. Ini kan Bupati Cup. Apakah ini murni untuk olahraga atau sekadar ajang kampanye? Olahraga jangan dijadikan ajang kampanye," ungkap Martin kepada wartawan, beberapa saat lalu (Senin,15/7).

Martin meminta pemerintah daerah bertanggungjawab atas peristiwa berdarah itu. Ada kelalaian yang akibatkan kelebihan kapasitas gedung karena padatnya penonton.

"Pemda Nabire harus bertanggung jawab," pungkasnya.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Ronny Franky Sompie membenarkan telah terjadi keributan di GOR Nabire, Papua, yang menewaskan 17 orang. Keributan berlangsung sekitar dua jam, dari pukul 22.00 sampai 24.00 WIT.

"Keributan terjadi setelah pertandingan tinju dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut, hari keenam pada saat tanding antara Yulianus Pigome dari sasana Mawa, bertanding melawan Alvius Rumkorem dari sasana Persada," terang Ronny media di kantornya, Senin (15/7).

Saat panitia umumkan pertandingan dimenangkan oleh Alvius dari sasana Persada, pihak pendukung Yulianus dari sasana Mawa tidak setuju atas keputusan panitia. Terjadilah keributan di dalam GOR yang sebenarnya hanya bisa menampung 800-900 orang, namun pada tadi malam disesaki sekitar 1.500 penonton.

"Kondisi di GOR hanya dengan 1 pintu masuk dan 1 pintu keluar keluar, menyebabkan terjadinya dorong-mendorong dan beberapa orang mengalami korban," katanya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA