Demokrat
dianggap memainkan isu konvensi untuk membuat kesan partainya tidak
oligarkis dalam menetapkan tokoh capres. Padahal, saat ini elektabilitas
partai itu jeblok sampai di bawah 10 persen menurut semua hasil survei
lembaga riset. Sementara, jika mengacu UU yang ada sekarang, sebuah
partai mesti mengantongi setidaknya 20 persen suara nasional untuk bisa
mencalonkan presiden sendiri.
Ketua Harian DPP Partai Demokrat,
Syarif Hasan, mengatakan, lebih baik orang di luar partainya menghargai
apa yang menjadi program Demokrat.
"Kami punya program sendiri.
Kami pingin punya pemimpin yang jadi harapan rakyat. Faktanya, semua
partai belum ada yang mencapai prediksi di atas 20 persen suara dalam
pemilu 2014," terang Syarif kepada
Rakyat Merdeka Online, di Yogyakarta,
Minggu petang (19/5).
Dia akui, rencana konvensi berangkat dari
fakta bahwa Demokrat tidak mampu menemukan kader internal yang pantas
diusung sebagai capres.
Dia menolak saran pengamat politik
senior, Arbi Sanit, yang meminta Demokrat melakukan konvensi gabungan
bersama partai koalisi lain agar lebih terkesan realistis.
"Mereka (partai lain) punya program sendiri, mereka punya konvensi sendiri. Kami juga," tambahnya.
Menteri
kabinet SBY ini kembali menyatakan keyakinannya Demokrat dapat mencapai
suara minimal 15 persen pada Pemilu Legislatif 2014.
Sedangkan untuk mekanisme konvensi, dia ungkapkan bahwa partainya telah membentuk sebuah komite.
"Konsepnya dipikirkan Juni. Ada komite. Pelaksanaan mungkin September," ucapnya.
Dia juga jelaskan bahwa semua pihak dapat ikut dalam konvensi, termasuk pengurus internal Demokrat.
[ian]
BERITA TERKAIT: