Saat ditemui di Yogyakarta, Ketua Harian DPP Partai Demokrat ini menegaskan, pemerintah telah menyiapkan dana Rp 13,9 triliun untuk bantuan tunai yang data penerimanya bisa dipertanggungjawabkan.
"Silakan parpol lain ikut awasi. Dana semua hampir Rp 14 triliun. Yang jelas, selama lima bulan dari Juni," terangnya kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Minggu, 19/5).
Menurutnya, BLSM bukan satu-satunya jalan mencegah kemiskinan yang makin parah setelah kenaikan harga bahan bakar minyak direalisasikan. Selain BLSM, pemerintah menyiapkanProgram Keluarga Harapan dan PNPM yang ditujukan untuk jangka panjang.
"BLSM itu untuk atasi dampak langsung agar masyarakat tidak tambah miskin dan yang hampir miskin tidak jatuh miskin. Kita sadari, kenaikan BBM akibatkan inflasi tinggi dan daya beli rakyat akan rendah," ucapnya.
Dia sayangkan ada suara yang mengkritik BLSM sebagai ajang politik uang partai penguasa (Demokrat) jelang pemilu 2014.
"Ini masalah daya beli rakyat. Silakan saja parpol-parpol lakukan pengawasan langsung. Saya ajak mereka, misalnya, dirikan posko-posko pengaduan BLSM," ucapnya.
Dia tekankan, harga BBM mesti naik karena harga minyak internasional tinggi, sementara konsumsi dalam negeri tinggi, dan di sisi lain produktivitas kilang minyak lokal tidak naik.
[dry]
BERITA TERKAIT: