Permintaan maaf dan perintah tersebut disebarluaskan SBY lewat akun twitter miliknya, @SBYudhoyono. Melalui akun twitter yang sampai sore tadi memiliki hampir 1 juta followers itu, SBY juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut membantu dan mengatasi dan memberi masukan, termasuk melalui akun twitter miliknya.
Berikut pernyataan SBY selengkapnya melalui akun @SBYudhoyono hari ini (18/4):
1. Berkaitan dengan keterlambatan UN di 11 provinsi, hari ini saya memanggil Mendikbud untuk mengetahui apa yang dilakukan.
2. Atas laporan Mendikbud, saya instruksikan 3 hal. Semuanya utk mengatasi keterlambatan itu, yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
3. Pertama, pastikan naskah ujian sampai di 11 provinsi sebelum dimulai UN di tempat itu. Cek sampai ke Kabupaten & Kota.
4. Bantuan angkutan udara dgn pesawat TNI AU agar dilanjutkan. Saya sudah instruksikan ke Panglima TNI & Kasau.
5. Khusus distribusi naskah UN ke 11 provinsi ini, pengamanan bahan ujian harus dijaga. Saya sudah instruksikan ke Kapolri.
6. Kedua, jangan sampai UN untuk tingkat SMP ada yang terlambat lagi. Semua dicek kesiapannya, sejak sekarang.
7. Ketiga, saya tetap minta dilakukan pemeriksaan, mengapa ada percetakan yang terlambat. Masalah teknis atau penyimpangan?
8. Untuk kelancaran UN ini, saya instruksikan Mendikbud untuk bekerja sama dengan para Gubernur, Bupati dan Walikota.
9. Dalam keadaan "darurat" ini, Kemdikbud harus buka "posko" dan bekerja siang & malam. Semua wajib bertanggung jawab.
[dem]
BERITA TERKAIT: