"Saya sangat menyesalkan, kenapa baru sekarang, kenapa tidak dari kemarin-kemarin? Ketika beliau mau turun baru dilempar (wacananya), jangan-jangan ini ada unsur politis," kata anggota Komisi I DPR RI itu kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
Menurut dia, dengan janji para keluarga korban pelanggaran HAM masa lalu dan korban penghilangan paksa di era Orde Baru akan mendapatkan keadilan terkesan SBY ingin cuci tangah agar tidak ditagih-tagih lagi.
"Terkesan juga SBY menembak salah seorang kandidat calon presiden," kata Hasanuddin.
Diawal, ujar dia, rekomendasi DPR soal penuntasan kasus HAM beat sudah disampaikan sejak September tahun 2009. Dimana, PDI Perjuangan saat itu setuju agar para korban HAM dicari.
"Kita setuju penuntasan kasus HAM, bahkan ketua Panja dari PDIP saat itu, Effendi Simbolon meminta agar dibuat pengadilan HAM ad hoc dan mencari para korbannya," pungkasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: