Demikian dikatakan Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi, Dr. Ahmad Yani Basuki, kepada wartawan, Jumat (15/3), menjawab komentar ketidakhadiran Presiden SBY karena khawatir adanya orang atau kelompok yang ingin mengacaukan suasana.
Menanggapi sejumlah pengurus cabang HMI yang menamakan diri Gerakan Nasional HMI anti SBY, yang menyatakan menolak kehadiran Presiden SBY dalam Pembukaan Konggres ke -28 HMI, jauh-jauh hari Presiden SBY sudah mengetahui akan adanya gerakan semacam ini. Oleh karena itulah jauh-jauh hari pula Presiden SBY sudah memutuskan tidak hadir memenuhi undangan Panitia untuk membuka Konggres tersebut. Keputusan ini dipandang yang terbaik bagi soliditas HMI sendiri, karena Presiden SBY tidak ingin melihat meningginya pro kontra internal HMI. .
Menurut Ahmad Yani Basuki, presiden sangat welcome terhadap siapa saja, apalagi kalangan mahasiswa yang memiliki tawaran-tawaran solusif untuk kepentingan rakyat, asal tidak anarkis. Ketidak hadiran Presiden SBY justru karena Presiden SBY ingin HMI dapat membangun soliditasnya tanpa ada sikap pro kontra di lingkungan internalnya.
"Jadi jauh sebelumnya, Presiden SBY sudah memutuskan tidak hadir memenuhi undangan Panitia untuk membuka Kongres tersebut," lanjut Yani.
Presiden, lanjut dia, ingin HMI bisa menyumbangkan gagasan-gagasan konstruktifnya dan bersama-sama berbuat untuk pembangunan bangsa, bukan ikut mengeruhkan suasana politik yang justru bisa menjadi kontraproduktif. Untuk itu, Presiden bersedia dialog langsung dengan para pengurus PB HMI beberapa waktu lalu saat audensi di Istana Negara.
"Adu gagasan, pengetahuan, dan keilmuan perlu terus dikembangkan HMI sebagai organisasi yang identik dengan sikapnya yang kritis sekaligus sebagai komunitas intelektual dan tentunya juga islami, bukan cara-cara yang bisa mencederai citra positif HMI," tambah doktor Sosiologi Politik ini.
[dem]
BERITA TERKAIT: